Selasa, 22 Desember 2009

AJI PENGASIHAN JAKA BURBA

Aji pengasihan Jaka Burba merupakan ilmu yang sangat ampuh didalam menggaet seseorang. Apalagi bila gadis yang diincar itu menghina anda. Dengan mudah anda dapat menundukkan keangkuhan gadis tersebut, sebab aji Jaka Burba akan lebih mudah merasuki jiwa gadis tersebut.


Syara-syarat untuk memperoleh aji ini adalah :
Puasa mutih selama 7 hari 7 malam. Setelah itu anda harus ngeluwang. Sehabis puasa dan ngeluwang sediakan kembang setaman di dalam kamar anda.

Bacalah mantranya sbb :
"Bismilah.......
Niat ingsun mutih sejatine eling sira
Layang-layang sukma dadiya rewang
Jaka Burba sira tangiya
Duweya iman sing sarengat
Lumumpata kayu mati, ndelika marang kayu badati
Tak pecutake sira kudu katut
Tak seblaake marang jabange.....(sebut namanya)
Nurut marang ingsun, ingsun pandeng ngleleng
Ingsun tinggal kangen
Ingsun Cedhaki dhemen...."


Selanjutnya......

PENGASIHAN UNTUK ISTERI

Jika mantra ini dibaca maka isteri kita akan bertambah sayang dan mencintai. Seakan tidak mau ditinggal pergi agak lama. Isteri anda akan selalu mengenang pada anda.


Syarat-syaratnya :

Melakukan puasa mutih selama 4 hari dan dilanjutkan dengan patigeni selama sehari semalam, disaat anda melakukan patigeni bacalah mantranya sebanyak-banyaknya.

Mantranya :

"Aku si wedana,
heh wedana kowe tak kongkon,
Jupukno atine si jabang bayi, warno karo atiku rokhe rokhku,
Nyawane nyawaku, sukmane sukmaku, badane badanku,
Preg mati durung mati sidan edan
Durung edan sida nglamong,
Ora waras si jabang bayine yen ora aku sing ngusadani,
Teka welas asih,
Si jabang bayine....(sebut nama isteri)
Asih saking kersaning Allah."

Selanjutnya......

AJI KESERABAN

Dengan menguasai ajian ini, tidak saja membuat pengamalnya berwibawa, tetapi bentakan suranya bak halilintar....

Banten yang kini menjadi sebuah propinsi, ternyata namanya sudah dikenal sejak jaman dahulu. Dengan kata lain, walau muda dalam usia (propinsi), tetapi nama Banten telah melewati bahkan teruji selama beberapa kurun jaman. Bermula sejak jaman Kerajaan Pajajaran, jaman kewalian, penjajahan bahkan sampai sekarang ketika jaman mulai menginjak pada milenium yang ke-3 nama Banten tetap harum, apalagi kalau dikaitkan dengan ilmu-ilmu yang berbau magi.
Salah satu kesenian rakyat Banten yang sampai sekarang masih amat digemari dan sekaligus mampu mencekam hati para penontonnya adalah kesenian Debus. Salah satu gereget kesenian yang satu ini sering menampilkan adegan kekebalan. Misalkan saja, tubuh si pendekar Debus dibacok bahkan terkadang disayat dengan senjata tajam, tetapi tubuh itu tak luka barang sedikit pun. Dan tak berhenti sampai di situ, ada juga adegan yang tak kalah seram, seperti berjalan di atas bara api atau tidur di atas sehelai papan yang penuh berisi paku-paku tajam. Hasilnya sama, tubuh sang pendekar tetap utuh tak kurang suatu apapun!
Di jaman silam Banten telah banyak melahirkan para jawara pilih tanding. Hanya saja menurut kepercayaan, para jawara Banten agak segan jika berhadapan dengan tokoh-tokoh dari Cirebon. Hal ini bisa dimaklumi, karena Sultan Hasanuddin sang raja pertama penguasa Banten adalah salah seorang putra dari Sinuhun Jati, Raja dan sekaligus Waliyulloh di Kesultanan Cirebon

Dari salah seorang yang pernah malang melintang di dunia hitam, dan sudah tentu kini telah taubat. Menurutnya, kini ilmu ini telah menjadi salah satu ilmu kadigdayaan yang tergolong langka.
Si pemberi ilmu yang pernah menjadi salah satu target operasi PETRUS (Penembak Misterius) ini mengaku bisa meloloskan diri berkat kehebatan ilmu ini. Sumber yang enggan disebutkan jati dirinya itu, mengatakan bahwa Aji Keseraban ada dua macam. Yang pertama untuk kedigdayaan sedangkan satunya lagi untuk pengasihan. Bahkan menurutnya, Aji Kaseraban yang untuk kedidayaan, sama kekuatannya dengan Aji Gelap Sewu, Gelap Ngampar ataupun Gelap Sayuta.
Jika ditinjau dari arti harfiahnya, Keseraban berasal dari kata "serab" yang dalam bahasa Jawa mempunyai arti silau. Oleh karena itu bagi yang mengamalkannya, selain membuat diri menjadi berwibawa, bentakan suara yang keluar dari mulutnya juga bak halilintar yang menyambar. Di samping itu, ajian ini mampu membuat diri si pengamalnya tak pernah mengenal rasa takut. Oleh karena itu, ajian ini amat cocok jika diamalkan oleh para petugas keamanan dalam arti yang seluas-luasnya. Mulai dari TNI, POLRI bahkan sampai SATPAM dan HANSIP.
Agar para pembaca tidak penasaran, berikut ini aji Keseraban beserta tata laku serta pantangannya. Adapun mantranya adalah:
Bissmillaahirrohmaanirrohiim,
Sececunduk bintang timur,
Secolat bintang larangan,
Ali-ali kudamula,
Ali-ali kadimacan,
Ciduh aing sina gugur,
Rehak aing sina gelap,
Bul dicandung ke bulan,
Neretep ke serngenge,
Bayu seret bayu serab,
Bayu keseraban aing,
Aing beki aing wani,
Aing tu aya wani aning wani,
Aing sejatine manusa.


Lakunya:

Puasa Ngelowong (puasa tidak makan tidak minum) selama 3 hari 3 malam berturut-turut.

Pantangannya:
Jangan melanggar apa yang dilarang Allah SWT, jangan membentak orang yang lanjut usia, anak kecil dan para ibu yang sedang hamil.
Demikian tulisan ini semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasaan pembaca sekalian terutama tentang ilmu-ilmu gaib yang belakangan sudah mulai langka.

Selanjutnya......

AJI GINENG

Para sepuh meyakini, ajian ini pernah dikuasai dengan sempurna oleh Mahapatih Gajah Mada, hingga nusantara dapat bersatu di bawah kebesaran panji-panji Wilwatikta.

Bangsa yang besar adalah bangsa yang dapat menghargai ataupun menghormati jasa-jasa para pendahulunya, demikian kata pepatah. Agaknya, pepatah tersebut di atas seolah tak pernah lekang dimakan zaman, buktinya, belakangan ini banyak kalangan muda yang mulai melirik berbagai ilmu-ilmu tua warisan leluhur di dalam menjalani dharma hidupnya di dunia. Seiring dengan situasi keamanan yang "tidak menentu", di mana kejahatan dengan kekerasan kian hari terasa kian meningkat, maka salah satu jenis ilmu yang tergolong digandrungi oleh kawula muda adalah kadigdayaan.
Pada masa silam, Bekel Mada yang pada akhirnya dikenal dengan sebutan Mahapatih Gajah Mada dan merupakan murid kinasih Bhgawan Amongraga menerima warah berupa ajian sakti Aji Gineng yang konon juga dikuasai dengan sempurna oleh Satria Panegak Pandawa, Bimasena. --- konon, ajian ini diterima langsung dari sang ayah yang begitu mencintainya, Dewa Bayu.

Khasiat dari ajian yang satu ini adalah, tubuh menjadi kuat sentosa serta kebal terhadap serangan senjata tajam. Jadi bukan tidak mungkin, di samping memiliki ajian-ajian yang lain, ajian ini juga merupakan salah satu andalan sang Mahapatih dari kerajaan Majapahit. Kita dapat membayangkan, dengan segala keberanian serta ketegarannya, Mahapatih Gajah Mada di dampingi Empu Nala yang merupakan Panglima Angkatan Laut beserta dengan ribuan prajurit lainnya mengarungi lautan dan menjelajahi daratan untuk menaklukkan negeri-negeri tetangganya. Bahkan sampai ke Madagaskar. Pada saat inilah keampuhan Aji Gineng berhasil dibuktikan oleh Mahapatih Gajah Mada. Ia berhasil mempersatukan nusantara di bawah panji-panji Gula Kelapa yang merupakan kebesaran dari Wilwatikta.
Jika diperhatikan dengan saksama, maka khasiat dari ajian ini setara dengan aji Pancasona. Betapa tidak, selagi tubuh yang menguasai ilmu ini masih tersentuh oleh empat unsur, yakni api, air, udara dan tanah, maka ia takkan dapat pralaya. Walau tujuannya baik, tetapi entah kenapa, tak banyak orang yang berminat untuk mengkaji ataupun mendalami Aji Gineng. Mungkin hal ini disebabkan, si penghayat dilarang keras melanggar tatanan keluarga, masyarakat, negara dan agama yang dianutnya --- di samping sepanjang hidupnya ia tak boleh berbohong walau sekalipun. Jika dilanggar, maka si penghayat harus memulai ritual (puasa) lagi agar kadar ilmu tersebut tidak berkurang.
Entah sejak kapan, yang jelas, seiring dengan perubahan zaman maka mantera dari Aji Gineng yang semula berbahasa Jawa Kuna bergeser ke Jawa Tengahan dan mulai dimasuki oleh unsur Islam (kalangan sepuh menyatakan sebagai gaya Sunan Kalijaga). Walau keampuhannya tak berkurang sama sekali.
Adapun ritual untuk menguasai ajian ini adalah:
* Mandi keramas dengan bunga tujuh macam di mana airnya diambil dari tujuh sumur.
* Puasa mutih tujuh hari tujuh malam, dan dilanjutkan dengan ngebleng tiga hari tiga malam.
* Pada waktu menjalankan puasa, tiap pukul 00.00 mantera dibaca sebanyak empat puluh satu kali.
* Pada pelaksanaannya, mantera cukup dibaca sekali pada pukul 06.00 dan pukul 18.00.

Adapun mantera yang harus dihafalkan adalah:
Heh, ya aku teguh sing makrifat,
rineksa dening Allah,
kinemulan para Nabi,
pinayungan para Wali,
tan ana braja kang tumama,
Ya Chu Hak, Ya Chu Hak, Ya Chu Hak.


Demikian sekelumit tentang ilmu kadigdayaan, yang merupakan warisan para leluhur bangsa, semoga bermanfaat bagi para pembaca serta dapat menambah wawasan kita semua.

Selanjutnya......

Kamis, 27 November 2008

MENYADARKAN DARI SELINGKUH

Mengetahui pasangan kita selingkuh memang sangat menyakitkan, tapi percayalah, untuk memperlihatkan betapa cantiknya jiwa dan akhlak seorang ummatnya, Allah SWT akan selalu menguji dengan suatu cobaan yang sangat berat.
Namun, tentu saja Anda tidak boleh menyerah dalam menghadapi keadaan. Tanpa ada ikhtiar, semua kesusahan niscaya akan sulit berakhir.

Nah, sebagai sebuah solusi batiniah untuk menyadarkan suami Anda, cobalah amalkan petunjuk-petunjuk berikut ini:
– Berpuasalah 3 hari dimulai Selasa Kliwon (puasa di sini seperti layaknya puasa di bulan Ramadhan. Ada buka dan sahur). Selama puasa malamnya tidak boleh mengkonsumsi makanan yang bernyawa dan yang berasal darinya. Seperti, madu, susu dan telur. Niat puasanya, “Nawaitu souma godin li qodo'i hajatii sunnatan Lillahi Ta'ala”.
– Selama puasa pada malam harinya dirikanlah sholat Tahajjud 2 rakaat. Setelah salam bacalah amalan ini 1000 kali. Setiap dapat 100 kali ditiupkan ke air minum yang telah disediakan sebelumnya (teko atau botol aqua ukuran 1 liter). “WA ALKOITU 'ALAIKA MAHABBATAM MINNII YA.....(SEBUT NAMA PASANGAN Anda) WA LITUSNA'A 'ALA 'AINII”
– setelah selesai puasa 3 hari air baru boleh diminumkan ke pasangan Anda (harus tanpa sepengetahuannya jika air telah dimantrai)

TAHAP II :
Amalan ini diambil dari Surat Haamiim As Sajdah ayat 11. Adapun doa atau amalan yang harus dibaca, adalah:
SI.........(SEBUT NAMA YANG DITUJU) AGAR.........(TEGASKAN MAKSUD KITA).
BISMILLAAHIRROHMAANIRROHIIM, SUMMAS TAWAA ILAS SAMAA'I WA HIYA DUKHOONUN, FA QOOLA LAHAA WA LIL ARDHI'TIYAA TOU'AN AU KARHAN, QOOLATAA ATAINAA TOO'I'IIN.

Amalan tersebut harus dibaca sebanyak 40 kali pada setiap hari Kamis selesai Shalat Ashar. Bila menginginkan reaksinya lebih keras dan cepat berhasil, maka sertailah dengan puasa pada hari Kamis tersebut. Sebelum membaca amalan tersebut, lakukanlah petunjuk-petunjuk ini:
- Bacalah hadrot ini:
ILA HADROTI NABIYYIL MUSTOFA MUHAMMAD SAW SYAI'UN LILLAAHI LAHUU AL FAATIHAH...(BACA SURAT AL FATIHAH 1 KALI).
- Bacalah juga hadrot ini:
WA KHUSUUSON ILA RUUHI SI...(SEBUT NAMA ORANG YANG DITUJU) AGAR...(TEGASKAN MAKSUD KITA) AL FAATIHAH...(BACA AL FATIHAH 1 KALI).
- Baca Surat Al Ikhlas 3 kali, Al Falaq 1 kali, An Nas 1 kali.
- Lalu, bacalah Sholawat kepada Nabi Muhammad SAW:
ALLAAHUMMA SOLLI 'ALA SAYYIDINA MUHAMMAD WA 'ALA ALI SAYYIDINA MUHAMMAD (BACA 11 KALI).
- Terakhir, bacalah dua kalimah Syahadat:
Asyhadu allaa illaaha illallaAh, wa asyhadu anna muhammadar rasuulullaah (baca 1 kali).

SYARAT WAJIB :
– Harus mendirikan sholat 5 waktu FULL (tidak boleh bolong-bolong).
– Membaca amalannya harus benar dan tidak boleh ada kesalahan sedikit pun dalam melafalkan lafadznya. Karena bisa tidak bereaksi jika sampai salah ucap. Meski satu huruf!
– Ketika membaca amalannya harus sambil membayangkan wajah pasangan Anda.
Semoga Anda dapat menjalankan semua petunjuk yang saya beberkan ini. Selamat mengamalkan dan Insya Allah sukses.

Selanjutnya......

Selasa, 02 September 2008

Menangkal Ilmu Hitam

Ada beberapa orang yang menggunakan ilmu hitam dalam pergaulan ataupun kehidupan sehari-hari.


Nah, untuk menghindari ancaman ilmu hitam, maka sebaiknya lakukanlah amalan berikut ini:
WA AUHAYNAA ILA MUUSAA AN ALQI ASOOKA FA IDZAA HIYA TALQOFU MAA YA’FIKUUN, FAWAKO’AL HAQQU WA BATOLA MAA KAANUU YA’MALUUN, FA GULIBUU HUNAALIKA WANGKOLABUU SOOGIRIIN, WA ULQIYAS SAHAROTU SAAJIDIIN, QOOLUU AAMANNAA BI ROBBIL AALAMIIN, ROBBI MUUSAA WA HAARUUN, FALAMMAA ALQOU QOOLA MUUSAA MAA JI’TUM BIHIS SIHRU INNALLAAHA SAYUBTILUHU INNALLAAHA LAA YUSLIHU AMALAL MUFSIDIIN, WA YUHIQQULLAAHUL HAQQO BI KALIMAATIHI WA LAU KARIHAL MUJRIMUUN, INNAMAA SONA’UU KAYDU SAAHIRIN, WA LAA YUFLIHUS SAAHIRU HAITSU ATAA.” (Sesungguhnya merupakan gabungan dari ayat-ayat Qur’an Surat Al’Araf 117-122, Yunus 81-82, dan Thaha 69).
- Amalan tersebut sebelumnya harus dibeli terdahulu yakni dengan puasa 7 hari. Selama puasa tidak diperbolehkan mengkonsumsi makanan yang bernyawa dan semua produk makanan yang dihasilkan darinya.
- Selama berpuasa dan seterusnya amalan tersebut harus dibaca sebanyak 7 kali setiap ba’da sholat fardhu.
- Untuk mengasah ilmu ini agar selalu tajam dan sempurna, maka biasakanlah puasa sunnah Senin-Kamis. Di samping itu, biasakan bersedekah bila mendapat kelebihan rezeki. Sangat dianjurkan bersedekah kepada 40 orang fakir miskin/yatim piatu dengan nilai yang disesuaikan dengan kemampuan Anda.


Selanjutnya......

Selasa, 27 Mei 2008

AJI MAHESA KRODHA

Ketika musuh berhadapan, sekonyong-konyong menjadi lunglai tanpa daya. Itulah kehebatan ajian ini....

Aji Mahesa Krodha, dulu acapkali dijadikan piandel para pemimpin atau senopati perang ketika berhadapan dengan musuh di medan laga. Tokoh-tokoh yang ditengarai memiliki ajian sakti ini seperti Untung Suropati, Joko Tingkir, juga Alibasyah Sentot. Ajian ini memang mempunyai daya linuwih yang luar biasa karena merupakan perpaduan antara dzikir dan ilmu kanuragan tingkat tinggi.
Ketika musuh berhadapan, sekonyong-konyong menjadi lunglai tanpa daya. Seluruh aji kekuatan yang dimiliki tiba-tiba sirna lantaran kalah wibawa dengan pancaran gaib Mahesa Krodha.
Diam-diam di zaman modern ini banyak orang yang berburu ajian ini. Tapi sayang cuma sedikit yang berhasil kuat memilikinya secara sempurna. Hal itu akibat dari khodam ilmu ini yang hanya berpihak pada orang-orang yang berkarakter tabah dan sabar. Sementara manusia yang berjiwa arogan (sombong, mudah marah dan sok takabur) bisa-bisa justru termakan ajiannya sendiri.

Sesuai dengan namanya, Mahesa berarti kerbau, dan Krodha berarti marah atau mengamuk. Secara filsafat jika ajian ini digunakan sikap seseorang bak kerbau yang mengamuk. Kerbau sendiri secara filosofi merupakan binatang yang bertemperamen tenang, suka kerja keras, sabar dan tak mudah marah. Namun jika terusik harga dirinya, kemarahan seekor kerbau akan sulit terkendalikan.
Para pemimpin atau petualang biasanya cocok memiliki ilmu Mahesa Krodha sebagai senjata pamungkas membela diri atau menolong orang lain yang lemah teraniaya.
Mahesa Krodha termasuk jenis "ilmu putih" yang berwahana luhur. Orang yang punya ajian ini wajib dibarengi dengan laku ibadah secara sempurna.
Dengan demikian ajian ini punya daya karomah dari Allah secara langsung. Dan orang-orang yang kurang dekat dengan Tuhan tidak akan memperoleh kekuatan prima dari ajiannya itu.
Adapun bunyi rapalannya sebagai berikut :
Bismillahirromannirrohiim
Sun matek ajiku Mahesa Krodha, petak bumi tunggul manik kalimosodl. Sakabehing jagad padha kasat nyawiji ing manikmaya,
tumungkul ing telenging samodra sukma ya aku Mahesa Krodha, kang jumangkah rineksa sakbehing kodrattullah,
para nabi dalah para wali,
kawrangkanan malaikat sayuta.
Kabeh gawe wuleting kulit,
daging lan ototku,
gawe stosing braja balungku,
tan kena tinatas tan kena tinebas sakabehing pusaka,
ya jalaran aku dzat kang kasat,
kang ngratoni sakabehing sekti.
Lumpuh luruh sampyuh kowe para musuhku oleh dayane aji Mahesa Krodha.
Yahu Allah, yahu Allah, yahu Allah.......


Mencermati mantra di atas menumbuhkan bio-energi yang luar biasa. Seolah seluruh aura gaib terbukan, lebih-lebih jika mantra sakti ini diuji dalam laku.
Adapun lakunya sendiri adalah sebagai berikut :
1. Puasa mutih selama 39 hari diteruskan ngableng dan pati geni hari ke 40
2. Pada hari ke 5, 7 dan 30 melakukan mandi suci di tengah malam.Air untuk sesuci (keramas) diambil dari 3 tempuran sungai (tiga tempat pertemuan sungai/sungai bercabang). Media sesuci ini dicampur dengan bunga setaman.
3. Selama melakoni ilmu ini diharuskan merapal mantra di tengah malam di luar rumah ; ke arah timur, selatan, barat, dan utara (masing-masing 1 kali mantra).
4. Di akhir perjalanan ritual tersebut harus selamatan jajan pasar, buceng (tumpeng lengkap dengan ayam panggang) untuk tetangga (secukupnya).
5. Sejak memiliki ajian ini hendaknya meningkatkan ibadah, berjiwa sabar, serta suka menolong orang lain yang membutuhkan bantuan kita secara moral maupun material (kalau mampu). Dan jangan lupa, suka menyantuni anak yatim-piatu.
6. Ilmu ini tidak bisa digunakan sembarangan, kecuali benar-benar kepepet misalnya jiwa terancam. Jika musuh benar-benar menyerah, ampunilah mereka dan jangan kebablasan justru pamer kesaktian.

Nah, semoga ilmu ini bermanfaat bagi kita semuanya.

Selanjutnya......

Template Design | Elque 2007